Minggu, Juli 08, 2007

Poem's


Pemurah dari pada yang lain

Saat ku telusuri jalan pada waktu fajar
Ku melihat hamparan sajadah yang lebar
Yang memanggil para pelajar
Untuk bersembah sujud,bertasbih dan berdzikir

Tapi hanya sedikit dari mereka yang hadir
Disaat mulainya dzikir
Para pelajar menatapi alas dzikir yang lebar

Dengan khusu’ dan tuma’ninah


Disambung pagi yang cerah
Kutatapi matahari yang mulai merekah
Diiringi kicauan burung yang indah
Mengingatkan jiwa pada sang pemurah

Sebab...............
Dialah satu-satunya yang pemurah
Tak ada tandingnya di bumi yang penuh fitnah
Bagi kaum yang menjalankan al-quran dan sunnah

Tertegun aku saat mengingat sang pemurah
Dikala ku sedang susah maupun gelisah
Dialah satu-satunya penggugah
Bagi yang mendapatkan anugerahNya..........

Pelantara apartemen Egypt,6 Juli 07......




Sadarilah,bangkit pemuda


Tatkala kejayaan datang
Semua orang pasti senang
Begitupun sebaliknya
Kenapa tak direnungkan dibalik itu.....................................?

Saat bencana datang
Semua terpecah belah
Bagaikan gelas pecah
Yang bersimbah darah

Setiap orang mendhulukan ego dari pada nurani
Kesadaran hilang
Kemaluan terhadap pencipta terkikis
Kesombongan sesama insan merajalela

Wahai insan indonesia raya
Coba pikirkanlah musibah yang menimpa kita
Ini adalah teguran bagi penghuni indonesia dan bumi
Untuk mendekatkan diri hanya padanya semata

Bukan kepada pengusa negara
Berbondong-bondong mencari tahta
Sebab dia bukanlah siapa-siapa kita
Melainkan manusia yang lemah

Bangkitklah negara yang ku cinta
Dimana aku dilahirkan dan didik serta dibesarkan

Wahai pemuda bangsa bangkitkah..........bangkitklah
Ayo kita bangun kembali negeri kita
Indonesia yang telah porak poranda
Sebab akhlaq yang tercela
Yang merajalela dimana-mana

Selamat berjuang para pemuda Indonesia dimanapun berada......................

Apartemen Distric 07,6 juli 07


Rintihan Sang pujangga cinta

Ketika malam diselimuti dingin
Rumah disekeliling gereja
Tak terasa ada sosok yang membuatku terjaga
Sebab waktunya berbeda dengan manusia

Bergegas aku menuju ruangan yang hina
Kubersihkan semua kotoran yang ada padaku
Saat itu ku berfikir sejenak
Mengapaku terjaga pdahal bumi gelap gulita

Teringat akan surat cintanya
Mengajurkan untuk bergerak pada malam hari
Diiringi dengan khusu’ dan tadbur
Seketika langsung ku laksanakan

Berkali-kali ku jalani
Tak terasa semakin ku minati
Karena ini adalah sunnah Nabi
Bertambah keinginanku dalam hal ini

Syukur tak terhingga
Terucap dari hati yang lembut dan lidah tak bertulang
Mnjadikan insan yang selalu puas
Terhadap suka derita yang diberi

Wahai kekasihku.....
Kemanakah ku harus melangkah
Tatkala datang bencana menimpa
Hadapilah dengan sabar dan syukur

Teras Apartemenku yang terindah,06 juli 07

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum...
puisinya sungguh bermakna.
ada maksud yang tersirat di sebalik yang tersurat.
teruskan berkarya, kerana mata pena adalah senjata yang paling tajam untuk menewaskan musuh-musuh kita...
salam perjuangan